Apartemen 'The Lavande' Targetkan Konstruksi Maret 2008

Apartemen 'The Lavande'
Targetkan Konstruksi Maret 2008

JAKARTA--MI: Apartemen The Lavande di kawasan Jalan Sahardjo mentargetkan pembangunan konstruksi Maret 2008 yang ditandai dengan pembangunan lantai bawah (basement).

"Kalau saat ini masih tahap uji pondasi sesuai syarat yang diajukan Pemprov. DKI Jakarta," kata General Manager Proyek The Lavande Fianty R Gosal di Jakarta, Sabtu (9/2), yang ditemui usai penandatanganan kerja sama dengan produsen keramik Granito.

Fianty berkeyakinan pembangunan konstruksi apartemen dua menara masing-masing setinggi 23 lantai dan 30 lantai akan dapat diselesaikan sebelum serah terima yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009.

Secara keseluruhan The Lavande memiliki 727 unit apartemen yang saat ini telah terjual 40%, meskipun konstruksi belum terbangun yang berasal dari kalangan menengah atas, kata General Manager Penjualan dan Pemasaran The Lavande, Roberto Gani.

Menurut Roberto, saat ini pihaknya hanya menjual tipe 2 kamar tidur dan 3 kamar tidur dengan harga mulai dari Rp500 juta sampai kurang dari Rp1 miliar. Sedangkan tipe studio dan 1 kamar dengan harga mulai Rp300 juta sudah habis terjual.

Roberto mengatakan, ada kemungkinan harga apartemen akan mengalami koreksi (naik) mengingat terjadi kecenderungan harga bahan bangunan naik mengikuti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.

"Justru kalau ingin investasi di sektor properti seharusnya pada saat ini untuk memutuskan membeli. Karena kemungkinan tahun 2008 ini kenaikan harga akan sangat cepat," tuturnya.

Apartemen The Lavande dikembangkan PT Intersatria Budi Karya Pratama anggota Agung Podomoro Group (APG) yang belum lama ini juga tengah memulai pembangunan apartemen murah (Rusunami) di kawasan elite Kelapa Gading.

Menurut Roberto, masyarakat dari kalangan profesional saat ini lebih memilih hunian di kawasan tengah kota yang lokasinya berdekatan dengan tempat bekerja dengan pertimbangan harganya lebih terjangkau.

"Sasaran pemasaran kami golongan menengah atas yang selama ini mencari hunian di tengah kota. Ada kecenderungan masyarakat kelompok ini mulai meninggalkan model tinggal di hunian di bawah (landed house) dan pindah ke apartemen," ujarnya. (Ant/OL-03)

Sumber: www.mediaindonesia.com
Google